Isu-isu global
yang penting dan berkelanjutan yaitu:
·
Dunia
saat ini memiliki lebih dari 7 miliar penduduk dan diperkirakan pada tahun 2050
akan ada sebanyak 9 miliar orang.
·
Seperlima
jumlah penduduk (1,4 miliar orang) saat ini hidup dengan $ 1,25 sehari bahkan kurang.
·
Satu
setengah miliar penduduk dunia tidak memiliki akses listrik.
·
Dua
setengah miliar orang tidak memiliki toilet
·
Hampir
satu miliar orang kelaparan setiap hari.
·
Emisi
Gas Rumah Kaca terus meningkat dan lebih dari sepertiga dari semua spesies yang
diketahui bisa punah jika perubahan iklim terus tidak terkendali.
Antroposen adalah istilah baru, yang
diusulkan pada tahun 2000 oleh ilmuwan pemenang Hadiah Nobel, Paul Crutzen. Istilah
ini mendefinisikan periode waktu geologis bumi yang terbaru sebagai pengaruh
manusia atau antropogenik. Berdasarkan pada proses sistem atmosfer, geologis,
hidrologi, biosfer, dan sistem bumi lainnya yang diubah oleh manusia.
Dalam sebuah makalah tahun 2002 di
jurnal Nature menyatakan: "Antroposen dapat dikatakan telah dimulai pada
akhir abad kedelapan belas, ketika analisis udara yang terperangkap dalam es
kutub menunjukkan awal pertumbuhan konsentrasi global karbon dioksida dan
metana". Zalasiewicz dkk. menyatakan bahwa Antroposen paling baik
diidentifikasi pada awal Revolusi Industri, meskipun mereka juga mengusulkan
permulaan era nuklir pada 1960-an sebagai tanggal yang berguna, karena
kehadiran global isotop radioaktif dalam sedimen pada saat ini. waktu.
Percepatan pasca-1950 dari jejak pada
Sistem Bumi, manusia memainkan peran sentral dalam diskusi seputar formalisasi
Antroposen sebagai masa depan Bumi.
Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium Development Goals) menentukan
suatu hasil tetapi tidak menetapkan proses yang memungkinkan untuk
merealisasikan tujuan. Millenium Development Goals (MDGs) ditetapkan
tanpa mengacu pada kondisi awal, tetapi paling tidak sebagian tergantung pada
dari mana asalnya. Sasaran, target dan
indikator tidak konsisten satu sama lain. Konflik kepemilikan karena
kontradiksi antara tujuan global dan prioritas nasional.
Dari Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium Development Goals) selama 15
tahun (2000 – 2015) dan sekarang kita tiba pada Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (Sustainable Development
Goals) selama 15 tahun (2016 – 2030). Relevansi yang penting dengan Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yaitu energi yang terjangkau dan bersih, kota
dan komunitas yang berkelanjutan dan iklim.
·
Evaluasi
Bahan Bakar Potensial dan Efisien Sumber Daya untuk Biofuel
Produksi biomassa 5x lebih tinggi
wilayah tropis dan sub-tropis. Karena mempunyai
tumbuhan beraneka ragam dan berlimpah yang memiliki hemiselulosa, lignin dan
lainnya (seperti lemak, protein dan pati).
Bahan Baku Makanan (edible feedstock) untuk Biodiesel dari Asia yaitu Kelapa Sawit
(Elaeis guineensis). Masalahnya
adalah minyak nabati yang dapat dimakan digunakan sebagai bahan baku dapat
menyebabkan pertanian menjadi dilema, antara kebutuhan pangan dan bahan bakar.
Kebutuhan beberapa bahan baku alternatif yang potensial dan cocok untuk
produksi bioenergi (Khususnya Biofuel di Asia).
Evaluasi
Potensi Beberapa Bahan Baku di Asia
Sumber: Lubes (2019)
Dari perspektif berkelanjutan, bahan
baku biomassa minyak / lemak nabati yang ditanam di lahan kering juga sangat
potensial sebagai alternatif untuk produksi bioenergi untuk mencegah dilema
Pertanian untuk Bahan Bakar dan Makanan.
·
Penerimaan
Komunitas Muda Menuju Energi Terbarukan
Kurangnya kesadaran dan pengetahuan di
generasi muda terhadap Sustainable Development
Goals (SDGs); terlebih tentang Iklim dan Energi Berkelanjutan yang Terjangkau. Meningkatkan
pendidikan, peningkatan kesadaran dan kapasitas manusia serta kelembagaan dalam
mitigasi perubahan iklim, adaptasi, pengurangan dampak, dan peringatan dini.
Menggandakan laju peningkatan efisiensi energi global pada tahun 2030 dengan
Pendekatan Segitiga Energi (desain bangunan, perilaku penduduk dan desain
layanan).
Tantangan yang dihadapi yaitu:
·
Hubungan yang baik dengan administrator sekolah
·
Perjanjian dan dukungan penuh dari Kepala Sekolah
·
Keterampilan interpersonal yang kuat
"Meningkatkan konektivitas
energi dan integrasi pasar di ASEAN untuk mencapai keamanan energi,
aksesibilitas, keterjangkauan dan keberlanjutan untuk semua"
Rencana ASEAN untuk Kerjasama
Energi (2016-2025)
Sumber:
- Lubes, Z. I. Z. 2019. Special Lecture: Exploring Bioenergy Research For Environment And Community. University Of Malaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar