10 Feb 2019

MENGEKSPLORASI PENELITIAN BIOENERGY UNTUK LINGKUNGAN DAN MASYARAKAT


Isu-isu global yang penting dan berkelanjutan yaitu:
·           Dunia saat ini memiliki lebih dari 7 miliar penduduk dan diperkirakan pada tahun 2050 akan ada sebanyak 9 miliar orang.
·           Seperlima jumlah penduduk (1,4 miliar orang) saat ini hidup dengan $ 1,25 sehari bahkan kurang.
·           Satu setengah miliar penduduk dunia tidak memiliki akses listrik.
·           Dua setengah miliar orang tidak memiliki toilet
·           Hampir satu miliar orang kelaparan setiap hari.
·           Emisi Gas Rumah Kaca terus meningkat dan lebih dari sepertiga dari semua spesies yang diketahui bisa punah jika perubahan iklim terus tidak terkendali.
Antroposen adalah istilah baru, yang diusulkan pada tahun 2000 oleh ilmuwan pemenang Hadiah Nobel, Paul Crutzen. Istilah ini mendefinisikan periode waktu geologis bumi yang terbaru sebagai pengaruh manusia atau antropogenik. Berdasarkan pada proses sistem atmosfer, geologis, hidrologi, biosfer, dan sistem bumi lainnya yang diubah oleh manusia.
Dalam sebuah makalah tahun 2002 di jurnal Nature menyatakan: "Antroposen dapat dikatakan telah dimulai pada akhir abad kedelapan belas, ketika analisis udara yang terperangkap dalam es kutub menunjukkan awal pertumbuhan konsentrasi global karbon dioksida dan metana". Zalasiewicz dkk. menyatakan bahwa Antroposen paling baik diidentifikasi pada awal Revolusi Industri, meskipun mereka juga mengusulkan permulaan era nuklir pada 1960-an sebagai tanggal yang berguna, karena kehadiran global isotop radioaktif dalam sedimen pada saat ini. waktu.
Percepatan pasca-1950 dari jejak pada Sistem Bumi, manusia memainkan peran sentral dalam diskusi seputar formalisasi Antroposen sebagai masa depan Bumi.
Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium Development Goals) menentukan suatu hasil tetapi tidak menetapkan proses yang memungkinkan untuk merealisasikan tujuan. Millenium Development Goals (MDGs) ditetapkan tanpa mengacu pada kondisi awal, tetapi paling tidak sebagian tergantung pada dari mana asalnya. Sasaran, target dan indikator tidak konsisten satu sama lain. Konflik kepemilikan karena kontradiksi antara tujuan global dan prioritas nasional.
Dari Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium Development Goals) selama 15 tahun (2000 – 2015) dan sekarang kita tiba pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) selama 15 tahun (2016 – 2030). Relevansi yang penting dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yaitu energi yang terjangkau dan bersih, kota dan komunitas yang berkelanjutan dan iklim.

·           Evaluasi Bahan Bakar Potensial dan Efisien Sumber Daya untuk Biofuel
Produksi biomassa 5x lebih tinggi wilayah tropis dan sub-tropis. Karena mempunyai tumbuhan beraneka ragam dan berlimpah yang memiliki hemiselulosa, lignin dan lainnya (seperti lemak, protein dan pati).
Bahan Baku Makanan (edible feedstock) untuk Biodiesel dari Asia yaitu Kelapa Sawit (Elaeis guineensis). Masalahnya adalah minyak nabati yang dapat dimakan digunakan sebagai bahan baku dapat menyebabkan pertanian menjadi dilema, antara kebutuhan pangan dan bahan bakar. Kebutuhan beberapa bahan baku alternatif yang potensial dan cocok untuk produksi bioenergi (Khususnya Biofuel di Asia).

Evaluasi Potensi Beberapa Bahan Baku di Asia
Sumber: Lubes (2019)

Dari perspektif berkelanjutan, bahan baku biomassa minyak / lemak nabati yang ditanam di lahan kering juga sangat potensial sebagai alternatif untuk produksi bioenergi untuk mencegah dilema Pertanian untuk Bahan Bakar dan Makanan.

·           Penerimaan Komunitas Muda Menuju Energi Terbarukan
Kurangnya kesadaran dan pengetahuan di generasi muda terhadap Sustainable Development Goals (SDGs); terlebih tentang Iklim dan Energi Berkelanjutan yang Terjangkau. Meningkatkan pendidikan, peningkatan kesadaran dan kapasitas manusia serta kelembagaan dalam mitigasi perubahan iklim, adaptasi, pengurangan dampak, dan peringatan dini. Menggandakan laju peningkatan efisiensi energi global pada tahun 2030 dengan Pendekatan Segitiga Energi (desain bangunan, perilaku penduduk dan desain layanan).
Tantangan yang dihadapi yaitu:
·           Hubungan yang baik dengan administrator sekolah
·           Perjanjian dan dukungan penuh dari Kepala Sekolah
·           Keterampilan interpersonal yang kuat

"Meningkatkan konektivitas energi dan integrasi pasar di ASEAN untuk mencapai keamanan energi, aksesibilitas, keterjangkauan dan keberlanjutan untuk semua"
Rencana ASEAN untuk Kerjasama Energi (2016-2025)

Sumber:
- Lubes, Z. I. Z. 2019. Special Lecture: Exploring Bioenergy Research For Environment And Community. University Of Malaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar